Di dalam artikel ini, saya akan bercerita sedikit tentang saya dan saya ingin menjadi apa, interaksi apa yang harus saya lakukan untuk mencapai tujuan tersebut, proses-proses apa yang harus saya lalui, masalah apa yang akan saya temukan, dan bagaimana cara penyelesaian saya di dalam masalah tersebut.
Saya Larasati Setia Putri, sekarang usia saya 20 tahun. Teman-teman biasa memanggil saya dengan nama laras. Keinginan saya dan impian saya banyak sekali. Dan salah satunya adalah saya ingin menjadi orang yang baik di mata masyarakat. Dalam artian baik disini adalah saya ingin menjadi orang yang dermawan, tidak sombong, jujur, bertanggung jawab dan mementingkan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.
Saya disini ingin sekali membangun sebuah rumah yatim piatu untuk anak-anak terlantar dan anak-anak yang tidak mempunyai kedua orang tua lagi. Terdengar mungkin gampang untuk mengatakan hal ini, akan tetapi butuh proses yang sangat panjang untuk bisa membangun sebuah rumah yatim piatu. Pertama saya harus menentukan lokasi yang strategis untuk membangun rumah yatim piatu. Kedua saya harus bersosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat sekitar dan meminta izin untuk membangun rumah yatim piatu. Ketiga saya harus mengetahui berapa dana yang harus saya keluarkan untuk membangun rumah yatim piatu tersebut.
Masalah yang saya temukan disini adalah bagaimana tanggapan masyarakat dengan keinginan saya dengan lokasi yang saya pilih untuk membangun rumah yatim piatu. Kemungkinan ada pro dan kontranya dalam hal ini. Kontra nya disini masyarakat tidak setuju dikarenakan lokasi tersebut sangat mengganggu lingkungan dimana mereka tinggal. Masayarakat terkadang berpikir jika ada anak-anak terlantar yang saya tampung di rumah yatim piatu tersebut, mungkin anak-anak tersebut masih ada sifat jelek seperti mencuri, merampas dan sebagainya, layaknya hal-hal jelek yang biasa dilakukan anak-anak itu di jalanan bebas. Itulah pemikiran masyarakat yang masih kontra dengan keinginan saya membangun rumah yatim piatu. Pro-nya disini adalah masyarakat sangat senang sekali dan lingkungan mereka menjadi tempat sosial yang melindungi anak-anak terlantar dan anak-anak yang tidak mempunyai kedua orang tua lagi.
Cara penyelesaian terhadap masyarakat yang kontra adalah harus diadakan penyuluhan terlebih dahulu supaya masyarakat tidak berpikir negative tentang anak-anak terlantar yang biasa hidup bebas di jalanan. http://www.gunadarma.ac.id/
0 komentar:
Posting Komentar